Identitas Buku
- Judul : RANKING 1st BUKAN SEGALANYA
(Bekal Memantik Sukses Sesungguhnya)
- Penulis : Bambang Wahyudiono
- Penerbit : Raih Asa Sukses
- Tempat Terbit : Jakarta
- Tahun Terbit : 2012
- Cetakan ke : 1
- Tebal Buku : iv + 188 halaman
- Harga : Rp. 30.000
- Editor : Andriansyah
- Disain Sampul : Yudi Haryanto
- Ukuran Buku : p 20cm, l 14cm
Ringkasan Isi Buku
Pepatah latin mengatakan :
"NON scholae sed vitae discimus"
yang artinya kita belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup.
Kalau orang mengatakan tugas utama mahasiswa kuliah, saya masih bisa
sependapat. Tapi saya tidak setuju bila dikatakan prestasi akademik yang tinggi
otomatis menjadikan karier seseorang di tempat kerja kelak tinggi juga.
Prestasi mahasiswa adalah prestasi akademik atau hard skills. Prestasi
sebenarnya bukan saat di kelas, prestasi atau sukses itu setelah tamat kuliah.
Dunia karier!. Baik sebagai karyawan atau wirausaha.
Sukses dunia karier tidak ditentukan ranking satu, cumlaude atau prestasi
akademik, tapi 90% ditentukan oleh soft skills. Keterampilan-keterampilan yang
justru minimal diajarkan di sekolah atau perguruan tinggi. Ada banyak cara yang
bisa untuk memperoleh sukses. Orang sukses ada yang dengan cara alami atau ada
juga dengan cara lain. Buku ini hanya bercerita tentang bagaimana sukses dengan
cara yang bisa dipelajari melalui proses kematangan diri dan kematangan
berorganisasi.
Kematangan tidak bisa diasah dari kegiatan menghafal pelajaran. Kematangan
hanya bisa diperoleh dengan praktik-praktik nyata terutama di luar kelas, di
kehidupan sosial, berorganisasi dan sebagainya.
Untuk bisa menjadi manajer tidak cukup hanya mahir kemampuan teknis. Manajer
harus punya kemampuan leadership, kerjasama yang baik, komunikasi dan kemampuan
memengaruhi orang lain atau influencing people.
Buku ini memuat enam bagian yang menyatu, dari kenyataan yang ada hingga tips
how to mengatasi berbagai persoalan untuk dapat lolos ke tangga prestasi. Tentu
saja karyawan atau pun wirausaha yang sukses. Banyak kisah nyata dan pendapat
para ahli di bidangnya yang diulas dan dikritisi dalam buku ini termasuk apa
yang menjadi budaya di negeri ini. Semuanya untuk mencari tahu dan membuktikan
apa kunci mereka yang sukses.
Selagi mahasiswa atau pelajar banyak sekali kesempatan yang bisa diasah
semenjak dini. Dunia ini anomali bagi yang tidak mampu dengan rahasia hard
skills dan softskills. Keduanya harus dikuasi secara berimbang bagi mereka yang
ingin sukses. Kuliah hanya bagian kecil dari proses menuju sukses, namun jalan
masih sangat berliku untuk meraih segalanya.
Bagian kedua dimulai dengan ulasan kenapa ranking 1 bukan segalanya : pemimpin
tidak mesti ranking satu, sukses karier meski bukan bidangnya, faktor soft
skills dan hard skills, sistem pendidikan belum maksimal. Ranking satu tapi
soft skills rendah identik dengan ketidaksuksesan.
Bagian tiga membahas bagaimana menentukan jalur karier : menghalau hambatan
diri, bila keliru memilih tempat kerja, menetapkan pilihan berkarier,
meningkatkan kompetensi berkarier, memilih Sekolah Menengah Kejuruan, hingga
jawaban sanggupkah saya berwirausaha.
Tuntutan dunia kerja dimuat di bagian empat. Dimulai tips bagaimana proses dan
lolos seleksi kerja, tuntutan kompetensi profesi, referensi kerja, leadership
dan team work, dan bagaimana penilaian prestasi dunia kerja dilakukan. Bagian
ini diakhiri dengan bagaimana menjadi pribadi berpengaruh dan ragam tuntutan
seorang wirausaha.
Sebelum bagian enam penutup, disajikan bagaimana seharusnya yang merupakan inti
how to buku ini yaitu bagian lima. Bagian diawali dengan mengubah paradigma,
mengasah soft skills sewaktu sekolah atau kuliah, developt soft skills sebelum
pensiun dari karyawan, menyadari kesalahan berpikir, berpikir positif, sukses
modal spiritual, belajar terus tanpa henti. Selama hayat masih dikandung badan.
Pada bagian akhir ada statement, apa pun risiko jalan hidup yang terjadi
menjadi sukses atau tidak. Sisi positif seorang ranking satu seharusnya
menjadikan hidup yang tidak gampang menyerah, tidak gampang frustasi dengan
himpitan karier, daya mampu menghindari sikap hidup tidak produktif, malas dan
tidak bertanggungjawab. Satu lagi yang sangat berarti bagi seorang yang pernah
meraih ranking satu, yaitu melekatnya budaya malu pada diri. Malu bila tidak
dapat berbuat terbaik dibandingkan dengan orang lain atau malu bila dianggap
tidak berprestasi oleh yang menilai diri kita. Apa pun, sukses itu relatif
lantaran dinilai oleh makhluk Tuhan juga. Sukses itu setelah kehidupan kini
berakhir. Babak baru dengan modal terbaik yang tergoreskan oleh kiprah diri
kita sendiri.
Kelebihan
- Terdapat kalimat-kalimat inspiratif dalam buku. Kalimat-kalimat itu biasanya
dicetak tebal.
- Terdapat True Story (cerita nyata) dari rekan kerja dan pengalaman hidup
penulis yang
- dapat memotivasi pembaca.
- Dengan bahasa yang santai dan tidak menggunakan kata-kata kias yang banyak
membuat buku mudah dipahami.
- Disain halaman yang menarik dapat membuat pembaca tidak jenuh membaca buku
ini.
- Dalam menjelasakan opini penulis selalu dipaparkan pula mengenai fakta-fakta
yang ada dalam masyarakat, membuat pembaca yakin akan buku ini.
- Dalam buku ini juga menjelaskan poin-poin penting dalam melamar kerja.
- Banyak menggunakan analogi-analogi membuat pemahaman isi lebih baik.
Kekurangan
- Beberapa kata menggunakan istilah bahasa inggris jadi bagi yang kurang
mengerti bahasa inggris butuh menyesuaikan.
- Banyak penggunaan tanda baca yang salah.
- Gambar-gambar dan disain halaman berwarna hitam putih.
Saran
Mengingat tingkat keterbacaan dari buku ini maka, buku ini baik dan layak
dibaca untuk usia 15 sampai dengan dewasa. Mulai dari siswa SMA, Mahasiswa,
Karyawan dan Calon Pegawai.