Pengertian Konflik Organisasi
Konflik adalah perbedaan pendapat antara anggota
satu dengan yang lain akibat kurangnya komunikasi di dalam organisasi.Konflik
Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau
lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya
kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas
atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai
perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.Konflik dapat menimbulkan
bermacam-macam dinamika prilaku berorganisasi.
Jenis-jenis Konflik
Berikut ini adalah lima jenis konflik dalam kehidupan
organisasi :
- Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
- Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
- Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
- Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
- Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
Contoh dari Konflik Antar-Kelompok
Manusia
memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.Oleh
sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok
memilikikepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal
yang sama,tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya
perbedaan kepentingandalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat
menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari
kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak bolehditebang. Para petani
menebang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagimereka untuk
membuat kebun. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dankemudian
kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan.
Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan
sehingga harus dilestarikan.Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan
antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan
konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaankepentingan ini dapat
pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula
dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu,
Contoh kasus
:
misalnya
konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi
karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan
upah yang memadai,sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati
sendiri danmemperbesar bidang serta volume usaha mereka.