Jumat, 23 Juni 2017

Pretest Bab 9

1. Pada fase pemograman ada tahapan uji. Sebutkan tahapan uji tersebut ! selain upload pada vclass ,     lakukan pula upload di studentsite sebagai tulisan. Minimal 3 paragraf
  1. Rencana Penggabungan (Plan The Integration)
  2. Mendisain Modul (Design The Module)
  3. Telusuri Disain Modul (Walk Through The Module Design)
  4. Rencana Bagaimana Menguji Modul (Plan How To Test The Module)
  5. Kode Setiap Modul (Code Each Module)
  6. Menguji Modul (Test The Module)
  7. Menguji Level Terendah dari Integrasi (Test The Lowest Levels Of Integration)
  8. Menyimpan Semua Hasil Pengujian; Penggabungan Modul-modul Yang Telah Diuji (Save The Results Of All Tests; Submit Finished Modules To Integration)
  9. Memulai Dokumentasi User (Get Started On The User Documentation


Post Test Bab 9

2. Pada fase pemograman ada tahapan uji. Sebutkan perbedaan dari uji secara black box dengan white     box tahapan uji ! selain upload pada vclass , lakukan pula upload di studentsite sebagai tulisan. 

White Box

a. Pengertian White Box Testing 
    White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan,      menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke      dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing
     merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

b. Kelebihan White Box Testing
  1. Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
  2. Ketidaksesuaian asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
  3. Kesalahan Ketik. Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.


c. Kelemahan White Box Testing
    Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi
    yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya.

Black Box

a. Pengertian Black Box Testing
    Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data
    uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu
    koatak hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus
    hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya(interface
    nya) , fungsionalitasnya.tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya
    (hanya mengetahui input dan output).

b. Kelebihan Black Box
  1.     Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien 
  2.     Dapat menemukan cacat
  3.     Memaksimalkan testing investmen


c. Kelemahan Black Box
    Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar – benar lulus uji.

Perbedaan White Box & Black Box

WhiteBox
  1. Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
  2. Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut (meliputi tes code, desain implementasi, security, data flow, software failure).
  3. Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing. 


BlackBox   
  1. Dilakukan oleh penguji Independent.
  2. Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing. 
  3.  Dilakukan setelah white box testing.


0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates

Doraemon Cute Cursors